Jakarta - Ribuan santri Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, tiba di pesantren tersebut dan langsung menjalani isolasi mandiri selama dua pekan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. "Kedatangan santri secara bertahap dari total seluruhnya yang hari ini kami jadwalkan datang 10 persen, sekitar santri," kata Juru Bicara dan Ketua Pesantren Tangguh Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri KH Abdul Mu'id Shohib di Kediri, Sabtu, 20 Juni 2020. Ia mengatakan, kebijakan untuk mengizinkan para santri kembali ke pesantren sudah dimusyawarahkan. Mereka yang masuk ke pondok merupakan santri dari Kediri dan daerah sekitarnya, seperti Tulungagung, Blitar, hingga Nganjuk, dilansir dari Antara. Intip Protokol Masjid Al Akbar Surabaya Saat Era Normal Baru Mau Berwisata di Lumajang? Ikuti Aturan Ini Semua Pasien COVID-19 di Probolinggo Sembuh, Apa Rahasianya? Sebelumnya, mereka juga sudah isolasi mandiri di rumah masing-masing selama dua pekan. Ia menambahkan para santri yang hendak kembali ke pesantren saat keberangkatan juga harus dikoordinasikan dengan organisasi alumni. Sebelum berangkat mereka akan dilakukan screening apakah santri benar melakukan isolasi mandiri atau tidak, kemudian dicek apakah daerahnya termasuk daerah yang tingkat penyebaran COVID-19 tinggi. "Kalau memang tidak dalam kondisi sehat, akan dilarang kembali ke pesantren agar memulihkan kondisinya dulu. Atau jika dari daerah yang merah, kami minta tidak kembali dulu ke pesantren. Sampai di pesantren juga kami periksa kesehatan dan beri arahan," ujar dia. Ia menambahkan, para santri saat tiba di Pesantren Lirboyo Kediri akan dimasukkan ke asrama serta dilakukan isolasi mandiri selama dua pekan. Saksikan Video Pilihan Berikut IniMenjelang masa libur Ramadhan, Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri memulangkan para santri. Pemulangan ribuan santri putra tersebut juga sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona Covid-19 yang kini terus kiai khos pendukung Gus Ipul-Puti menggelar pertemuan di Ponpes Muid, sapaan akrabnya, juga memberikan apresiasi karena dalam kegiatan ini juga dibantu dari polisi, tim medis, serta TNI. Santri saat tiba di pesantren juga harus cuci tangan dengan sabun, lalu antre satu per satu melewati bilik penyemprotan disinfektan, lalu dicek suhu tubuhnya satu per satu. Sementara itu, terkait dengan kegiatan selama isolasi mandiri akan dilakukan pengajian, istigatsah maupun olahraga, sedangkan kegiatan belajar mengajar KBM di pesantren akan dilakukan sekitar satu bulan ke depan. "Untuk kegiatan sekolah formal baru dimulai satu bulan ke depan. Jadi, tidak langsung saat ini. Kami tetap terapkan untuk kelas maksimal 30 siswa, jarak minimal 1,5 meter," kata Gus Muid yang juga anggota DPRD Kota Kediri ini. Sementara itu, Kapolres Kota Kediri AKBP Miko Indrayana mengatakan polisi ikut membantu dalam pengamanan kedatangan para santri tersebut. Direncanakan ada santri yang akan datang dan melakukan isolasi terlebih dahulu. "Namun dari santri akan isolasi sambil diobservasi kesehatannya, baik dari RS Lirboyo, RS Bhayangkara. Untuk saat ini masih persiapan terlebih dahulu sambil menunggu perkembangan. Santri yang lain akan dilaksanakan pembelajaran daring," kata Kapolresta. Dalam kegiatan ini, ada sekitar 120 personel polisi yang diperbantukan untuk pengamanan. Selain dari polisi, juga dibantu TNI. Pengamanan kegiatan kedatangan para santri itu berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu 20-21/6, membantu pengamanan kedatangan santri Lirboyo.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.KetuaPondok Tangguh Lirboyo Kota Kediri, KH Abdul Muid Shohib mengatakan, Gerakan Santri dan Ulama Bermasker adalah prakarsa Kapolda Jawa Timur. "Memang kegiatan ini, adalah prakarsa dari bapak Kapolda Jatim, sebagai bentuk antisipasi persebaran covid 19 diwilayah Kota Kediri," kata Kyai Abdul Muid, Kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (25/2) Pondok Pesantren Lirboyo didirikan pada tahun 1910 M oleh Abdul Karim yang saat ini berada di bawah pimpinan salah satu cucunya, M. Anwar Manshur. Pondok pesantren yang terletak di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri ini berafiliasi kuat kepada organisasi Nahdlatul Ulama dengan tetap berdiri sebagai pesantren salaf, yakni pesantren yang menekankan pada kemampuan membaca dan mengkaji kitab-kitab salaf kitab kuning sebagai sarana pembelajaran sehari-hari. Pesantren ini menjadi salah satu pesantren terbesar di Indonesia dan menjadi salah satu pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Indonesia. Bahkan di peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pesantren Lirboyo selalu terlibat dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang, seperti Pertempuran 10 November di Surabaya.[1][2] Di era teknologi, tokoh Lirboyo yang terkenal yaitu Ning Sheila[3], Ning Imaz[4], Gus Reza, Gus Ahmad Kafa[5], Ning Shofia[6].
Malang(Penabali.com) - Forkopimda Jawa Timur, Sabtu (7/8/2021) siang, melakukan pengecekan pelaksanaan vaksinasi merdeka berbasis komunitas pensantren di Pondok Pesantren (Ponpes) Sabillurrosyad Gasek, Malang. Turut dalam kegiatan tersebut, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, Panglima Komando Armada II (Pangkormada II) Laksda TNI Iwan
SEJARAH Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam adalah salah satu Unit dari Pondok Pesantren Lirboyo, tepatnya di No. 03 Rt. 03 Rw. 01Kelurahan Lirboyo Kecamatan Mojoroto kota Kediri. Bila kita masuk ke Pon. Pes. Lirboyo induk melalui pintu selatan, maka kita akan menemukan penggalan ayat al-Qur’an والله يدعو إلي دار السلام Setelah itu akan menjumpai sederetan bangunan anti peluru yang telah berdiri sejak tahun 1993 M. Mula-mula Darussalam hanyalah sebuah nama komplek yang terletak di sebelah selatan Pondok Pesantren Lirboyo, sekitar 500 M dari Pondok Induk. Awalnya komplek ini berfungsi sebagai tempat tinggal para khodim dan tempat singgah para tamu KH. A. Mahin Thoha. Seiring dengan perputaran waktu, semakin hari banyak santri yang ingin mencari suasana nyaman dan damai untuk konsentrasi belajar. Kenyamanan yang ada juga ditunjang dengan pemandangan gunung Klotok-nya yang masih asri. Sesuai dengan keadaan tersebut maka komplek ini dinamakan dengan Darussalam. Versi yang lain mengatakan penamaaan Darussalam karena sang pengasuh berasal Dari Salaman Magelang Sehingga muncul Nama Darussalam. Dalam pendirian pondok ini, pengasuh betul-betul memperhatikan dan memahami psikologi penduduk sekitar yang memang masih awam. Oleh karenanya, langkah awal dalam mendirikan pondok ini dengan memelihara hewan yang ditempatkan pada kawasan tersebut bersama santri khodim yang mengurusinya. Lama kelamaan, jumlah santri lebih banyak dari hewan ternak yang pelihara. Dengan kondisi semacam itu masyarakat setempat tidak kaget dengan kedatangan santri. Memandang semakin banyaknya santri yang berdatangan, maka berdirilah bangunan–bangunan baru baik semi permanen maupun permanen, juga fasilitas – fasilitas meliputi Mushola, Kamar huni santri, Aula, MCK, toko dan kantin, serta gedung Andalus letter L dengan 2 tingkat dan tengah 3 lantai di sebelah timur Pondok Pesantren Putri Tahfdzil Qur’an Ndalem barat KH. A. Idris Marzuqi yang kini telah menjadi pondok putri. Menyikapi keadaan semacam itu, maka perlu dibentuk sebuah organisasi yang mengatur jalannya kegiatan agar suasana belajar mengajar dan pembinaan spiritual para santri betul-betul terpenuhi. Dari situlah mulai ada langkah – langkah untuk dijadikan sebuah Unit dari Pondok Pesantren Lirboyo yang pengelolaannya diserahkan sepenuhnya kepada pengurus Unit tersebut. Untuk sistem belajar, kegiatan ekstra serta aturan–aturan pondok masih mengkiblat dari Pondok Induk. Dan pada tanggal 08 Dzulhijjah 1423 H / 20 Februari 2002 M. komplek ini resmi menjadi salah satu pondok Unit dari Pon. Pes Lirboyo kota Kediri Jawa Timur dengan nama “Darussalam” Di bawah asuhan KH. A. Mahin Thoha. Beliau adalah menantu dari KH. Marzuqi Dahlan pengasuh Pon. Pes. Lirboyo generasi kedua. Pondok Pesantren Darussalam terdiri dari santri putra dan putri. Sebagian ada yang khusus hanya mempelajari ilmu agama, ada pula yang menempuh pendidikan formal di luar pondok. Bagi santri yang ngrangkep pendidikan formal, dibuatkan wadah tersendiri dengan nama Madrasah Ihya Ulumiddin untuk mendidik mereka dalam memahami ilmu agama. VISI DAN MISI Visi Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam Mencetak insan bertaqwa, berakhlak Al-Qur’an dan as-Sunnah. Misi Pondok Pesantren Darussalam Mengembangkan ilmu agama yang berbasis pada kitab-kitab mu’tabarah Menumbuhkan kegemaran dan kebiasaan membaca, menulis dan berkarya menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan taat pada norma-norma TUJUAN Menyiapkan santri berwawasan agama yang mendalam serta mampu mengembangkannya Menyiapkan kader bangsa yang tangguh, beriman dan bertaqwa serta berakhlaq mulia SISTEM PENDIDIKAN Sistem pendidikan di Pondok Pesantren Lirboyo Unit Darussalam pada dasarnya dibagi menjadi dua kategori. Pertama, bagi santri yang tidak merangkap pendidikan formal wajib mengikuti pendidikan diniyyah di MHM Madrasah Hidayatul Mubtadiin. Kedua, bagi santri yang merangkap pendidikan formal wajib mengikuti pendidikan diniyyah di MIU Madrasah Ihya Ulumiddin. Di samping pendidikan madrasah yang wajib diikuti oleh semua santri, terdapat pula pendidikan tambahan Untuk menunjang pemahaman materi sekolah madrasah Kegiatan Wajib Sorogan latihan membaca kitab kuning dengan penerapan Nahwu dan Shorof setiap hari Senin-Rabu sore; Wajib belajar setiap ba’da isya yang diikuti siswa Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah MHM; Musyawarah Kitab Sulam At-taufiq dan Al-Ajurumiyyah setiap malam sabtu untuk tingkatan Ibtidaiyyah dan Tsanawiyyah MHM; Musyawarah Kitab Fath Al-Qorib setiap malam Senin untuk tingkatan Wustho, Ulya MIU, Aliyah MHM dan Ma’had Aly; Pengajian/Murottil Al-Qur’an setiap pagi dan ba’da Maghrib; Pengajian Bandongan kitab kuning. Untuk mengembangkan Pengetahuan dan kreatifitas santri kegiatan tambahan dan Ekstrakurikuler Bahtsul al-Masa’il Takhossus dan Privat Ilmu Nahwu Shorof; Jam’iyah Khitobah dan Dibaiyah setiap malam Jumat; Pelatihan seni baca Al-Qur’an; Pelatihan Rebana; Pelatihan Khitobah; Pelatihan Komputer; Dialog interaktif; Mading pondok setiap bulan; Ziaroh Wali dan Ulama. Santri juga dikenalkan pendidikan kewirausahaan dengan pelatihan-pelatihan. Diharapkan bisa menjadi modal nantinya jika sudah pulang ke rumah masing-masing. Semoga Pon. Pes. Lirboyo Unit Darussalam selalu eksis dan berkembang sesuai tuntutan zaman ila yaumil qiyamah. Amiin. KEGIATAN PONDOK PESANTREN UNIT DARUSSALAM DATA SANTRI Laporan sementara jumlah santri pondok pesantren lirboyo unit darussalam kediri periode 1443-1444 H./ 2022-2023 M Santri Putra 402 Orang Santri Putri 255 Orang Pengurus 52 Orang Jumlah total 709 orang DOWNLOAD BROSUR PP DARUSSALAM 2023-2024 M. DOWNLOAD BROSUR MADRASAH IHYA ULUMUDDIN 2023-2024 M. 1 darussaalam Pondok Unit ppdsBahasaAsing Sebagai Kunci Ilmu Pengetahuan. Konsep Modern Pendidikan Islam Pondok Pesantren Darussalam Gontor ini diilhami oleh peristiwa dalam kongres umat Islam indonesia di Surabaya, pada pertengahan tahun 1926. yang diilhami oleh tokoh-tokoh umat Islam Indonesia, misalnya. H.O.S. Cokroaminoto, Kyai Mas Mansur, H. Agus Salim, AM. Kediri - Sebanyak 25 ribu santri Ponpes Lirboyo mulai kembali ke pondok secara bertahap. Hari ini ada sekitar empat ribu santri yang kembali ke Kediri Kota AKBP Eko Prasetyo melihat kesiapan anggotanya bersama TNI, BPBD, Satpol PP dan Dishub Kota Kediri di lapangan Ponpes Lirboyo."Sebanyak empat ribu santri Pondok Pesantren Lirboyo dijadwalkan kembali datang ke pondok hari ini. Agar tetap sesuai dengan protokol kesehatan dan tidak mengganggu arus lalu lintas, kedatangan santri diatur bertahap mulai jam WIB," ucap AKBP Eko, Minggu 23/5/2021. Berdasarkan data yang diterima detikcom, jumlah keseluruhan santri Lirboyo Kediri mencapai 25 ribu. Namun kembalinya santri dari kampung halaman diatur secara kedatangan santri per harinya sekitar Kembalinya santri ke pondok dikoordinir oleh HIMASAL Himpunan Alumni Santri Lirboyo di masing masing daerah asal santri."Mulai hari ini tanggal 23 Mei seluruh santri sudah mulai kembali ke pondok pesantren. Namun kembalinya santri diatur bertahap. Untuk hari ini, khusus santri Pondok Pesantren Lirboyo yang masih berasal dari Provinsi Jawa Timur. Petugas gabungan dari TNI/Polri menyiagakan 70 personelnya untuk pengamanan dan pendampingan, agar kegiatan tidak menimbulkan kerumunan dan protokol kesehatan COVID-19," imbuh perwakilan dari Pondok Pesantren Lirboyo, KH Oing Abdul Muid Sohib menjelaskan, sebelumnya pihaknya dan Gugus Tugas COVID-19 Kota Kediri sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri untuk kepulangan para santri."Santri yang kembali ke ponpes juga diharuskan sudah melakukan rapid tes dengan hasil negatif, dan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 3 Hari. Alhamdulillah berdasarkan pantauan panitia dan kepolisian berjalan sesuai protokol kesehatan," kata Gus Muid, sapaan akrab KH Oing Abdul pantauan detikcom, tidak ada rekayasa atau pengalihan arus lalu lintas terkait kembalinya santri. Tetapi petugas kepolisian tetap disiagakan untuk pengaturan arus lalu lintas. Untuk pondok pesantren lain di Kota Kediri, para santri dijadwalkan kembali pada pekan depan. sun/bdh LADUNIID, Kediri - Menjelang dilaksanakannya kegiatan di pesantren, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jawa Timur melakukan kunjungan Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Dalam kunjungan itu, Forkopimda Jatim memastikan protocol kesehatan dan berencana menjadikan Ponpes Lirboyo sebagai contoh pesantren tangguh di tengah pandemi Corona. Lirboyo, adalah nama sebuah desa yang digunakan oleh KH Abdul Karim menjadi nama Pondok Pesantren. Terletak di barat Sungai Brantas, di lembah gunung Willis, Kota Kediri. Awal mula berdiri Pondok Pesantren Lirboyo berkaitan erat dengan kepindahan dan menetapnya KH Abdul Karim ke desa Lirboyo tahun 1910 M. Pondok Pesantren Lirboyo berkembang menjadi pusat studi Islam sejak puluhan tahun sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Bahkan dalam peristiwa-peristiwa kemerdekaan, Pondok Pesantren Lirboyo ikut berperan dalam pergerakan perjuangan dengan mengirimkan santri-santrinya ke medan perang seperti peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Sebagai Pusat pendidikan Islam, Pondok Pesantren Lirboyo mencetak generasi bangsa yang cerdas ruhaniyah, juga smart-intelektual, mumpuni dalam keberagaman bidang, juga keberagamaan Islam yang otentik. Pondok Pesantren Lirboyo memadukan antara tradisi yang mampu mengisi kemodernitasan dan terbukti telah melahirkan banyak tokoh-tokoh yang saleh keagamaan, sekaligus saleh sosial. Di bawah ini adalah letak Pondok Pesantren Lirboyo AlamatPondok Pesantren Lirboyo, Desa Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, 64117 . 472 24 157 284 434 170 120 391